• (0274) 391007, 391288
  • rsudwonosari06@gmail.com

EDUKASI KELOMPOK TENTANG "MASYARAKAT BIJAK MENGGUNAKAN ANTIBIOTIK"


Antibiotik sangat diperlukan untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Tapi, apa jadinya jika bakteri dalam tubuh mulai kebal dengan berbagai macam antibiotik? Akibatnya, penyakit yang diderita akan sangat sulit sembuh dan bisa berujung pada kematian karena tidak ada lagi obat yang bisa mengatasi infeksinya. Kebalnya bakteri dengan antibiotik disebut resistensi antimikroba atau antibiotik. Demikian disampaikan oleh Apoteker RSUD Wonosari Arifianti Piskana Susilawati, M. Clin.Pharm, Apt dalam Edukasi Kelompok tentang "Masyarakat Bijak Menggunakan Antibiotik" di klinik Dalam RSUD Wonosari.

Arifianti juga menambahkan sering kelirunya pemahaman masyarakat tentang Antibiotik. Antibiotik hanya digunakan untuk melawan penyakit dari bakteri. Masyarakat sering menggunakan sebagai obat semua penyakit infeksi. Padahal antibiotik  tidak bisa melawan penyakit yang bersumber dari jamur seperti panu, kadas, kurap atau bersumber dari Virus.

Barikut garis besar Edukasi Kelompok pagi ini:
1. Jangan berikan antibiotik untuk semua penyakit.  Salah satu penyebab terjadinya resistensi antibiotik adalah konsumsi yang berlebihan.
 2. Habiskan antibiotik sesuai dengan resep dokter.  Konsumsi antibiotik juga harus sesuai dengan resep dokter. Misalnya, pada penyakit tuberkulosis pasien harus mengahabiskan antibiotik selama enam bulan. Jika tidak patuh minum obat, resistensi antibiotik bisa terjadi. Putus obat bisa membuat kuman bermutasi dan menjadi tidak ampuh disembuhkan dengan antibiotik mana pun.
3. Jangan beli antibiotik sembarangan.  Ingat, antibiotik bukan obat yang bisa dibeli sembarangan di apotik atau toko obat. Setiap antibiotik harus berdasarkan resep dokter. Seseorang tidak bisa asal-asalan memilih obat antibiotik untuk diberikan kepada yang sedang sakit. Resep antibiotik yang diberikan oleh dokter pun seharusnya sesuai dengan jenis bakteri yang menginfeksi.
4. Tak perlu simpan antibiotik di rumah . Nah, ini adalah kebiasaan buruk yang harus dihentikan, yaitu menyimpan antibiotik cadangan di rumah. Jangan lupa, pemakaian antibiotik harus sesuai resep dokter. Jenis antibiotik yang diberikan juga tidak selalu sama dengan semua penyakit yang diderita. Antibiotik pun tak bisa asal diberikan kepada orang lain. Ketika dokter meresepkan antibiotik untuk si A, belum tentu si B dengan penyakit yang sama butuh antibiotik sepeti A.
5. Kalau membuang antibiotik, harus dihancurkan lebih dahulu.

(UPKRS)


 

  • By admin
  • 14 Mei 2019
  • 17

Berita Terbaru


RSUD Wonosari Ambil Bagian dalam Gerakan Jumat Bersih: Wujud Nyata Peduli Lingkungan

Wonosari, 13 Juni 2025 – RSUD Wonosari turut berpartisipasi aktif…

RSUD Wonosari Lakukan Studi Tiru Pelayanan Stroke ke RSA UGM: Menuju Layanan Stroke Terpadu dan Responsif

Yogyakarta, 12/06/25 – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kecepatan penanganan…

RSUD Wonosari Gelar Workshop Update INA-CBGs dan Strategi Klaim BPJS

Wonosari, 10/06/25 – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari menggelar…

RSUD Wonosari Laksanakan Penyembelihan Hewan Kurban di Momen Idul Adha 1446 H

Wonosari, 9 Juni 2025 — Dalam rangka merayakan Hari Raya…

RSUD Wonosari Gelar Sosialisasi KTR dan Edukasi Bahaya Rokok dalam Rangka Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2025

Wonosari, 31/05/25 – Dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia…